Peran Pria dalam Keluarga Berencana: Membangun Keluarga Harmonis


Peran pria dalam keluarga berencana memegang peranan yang penting dalam membangun keluarga harmonis. Pria tidak hanya sekadar sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab atas keputusan besar, tetapi juga sebagai mitra yang setara dalam merencanakan masa depan keluarga.

Menurut dr. Pandu Setiawan, seorang ahli kesehatan reproduksi, peran pria dalam keluarga berencana sangat penting untuk menciptakan keharmonisan dalam hubungan keluarga. “Pria memiliki tanggung jawab yang sama pentingnya dengan wanita dalam merencanakan jumlah anak yang diinginkan serta jarak usia yang ideal antar anak,” ujarnya.

Namun, masih banyak pria yang belum sadar akan pentingnya peran mereka dalam keluarga berencana. Banyak di antara mereka yang masih memandang bahwa urusan berencana keluarga adalah tanggung jawab wanita semata. Padahal, menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 30% kegagalan program KB disebabkan oleh minimnya dukungan dan partisipasi pria.

Oleh karena itu, penting bagi pria untuk terlibat aktif dalam proses berencana keluarga. Mulai dari mendampingi pasangan dalam konsultasi kesehatan reproduksi, hingga turut bertanggung jawab dalam pemilihan metode kontrasepsi yang sesuai untuk keluarga. “Keterlibatan pria dalam keluarga berencana tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup keluarga, tetapi juga akan memberikan dampak positif pada perkembangan anak-anak,” tambah dr. Pandu.

Selain itu, menurut Bapak Anwar, seorang tokoh masyarakat setempat, peran pria dalam keluarga berencana juga meliputi dukungan emosional dan finansial kepada pasangan dan anak-anak. “Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang saling mendukung dan bekerja sama dalam meraih impian bersama,” ujarnya.

Dengan demikian, peran pria dalam keluarga berencana bukanlah sekadar sebuah tugas, tetapi sebuah komitmen untuk membangun keluarga yang bahagia dan harmonis. Dukungan dan partisipasi pria dalam program KB akan membawa dampak positif bagi keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Jadi, mari kita bersama-sama membangun keluarga harmonis melalui peran pria yang lebih proaktif dalam keluarga berencana.