Menjaga keharmonisan keluarga merupakan tanggung jawab bersama setiap anggota keluarga. Keharmonisan keluarga tidak hanya terjadi secara spontan, melainkan memerlukan peran aktif dari setiap individu di dalamnya. Sebagaimana disampaikan oleh ahli psikologi keluarga, Dr. John Gottman, “Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang mampu saling mendukung dan memahami satu sama lain.”
Peran setiap anggota keluarga dalam menjaga keharmonisan keluarga sangatlah penting. Bukan hanya tugas orang tua sebagai kepala keluarga, melainkan semua anggota keluarga turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang harmonis. Seperti yang dinyatakan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Kota Bandung, “Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang mampu berkomunikasi dengan baik dan saling menghargai perbedaan.”
Tidak hanya itu, menjaga keharmonisan keluarga juga melibatkan tanggung jawab masing-masing anggota keluarga. Menurut pakar kesejahteraan keluarga, Dr. Gary Chapman, “Tanggung jawab dalam keluarga tidak hanya terbatas pada tugas-tugas rumah tangga, melainkan juga dalam membangun hubungan yang sehat antar sesama anggota keluarga.”
Dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya, setiap anggota keluarga perlu memiliki kesadaran akan pentingnya keharmonisan keluarga. Seperti yang diungkapkan oleh tokoh pendidikan anak, Dr. Ruth Liew, “Keluarga yang harmonis adalah pondasi yang kuat bagi perkembangan anak-anak. Oleh karena itu, setiap anggota keluarga perlu berperan aktif dalam menjaga keharmonisan keluarga.”
Dengan demikian, menjaga keharmonisan keluarga bukanlah tugas yang hanya menjadi tanggung jawab orang tua, melainkan merupakan peran dan tanggung jawab setiap anggota keluarga. Dengan kesadaran akan pentingnya keharmonisan keluarga, diharapkan setiap individu dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan bahagia.