Salah satu topik yang sering diperbincangkan namun masih sering dihiasi oleh mitos dan fakta yang salah adalah keluarga berencana. Kenali mitos dan fakta seputar keluarga berencana menjadi penting agar masyarakat bisa mendapatkan informasi yang akurat dan tepat mengenai program ini.
Pertama-tama, mari kita kenali dulu apa itu keluarga berencana. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, keluarga berencana adalah upaya untuk memberikan informasi, pendidikan, dan layanan kesehatan kepada pasangan usia subur agar mereka dapat menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak sesuai dengan kemampuan dan keinginan mereka.
Salah satu mitos yang sering berkembang di masyarakat adalah bahwa keluarga berencana hanya untuk pasangan yang sudah memiliki anak banyak. Padahal, keluarga berencana sebaiknya dimulai sejak pasangan tersebut menikah dan memiliki anak pertama. Menurut Prof. Dr. dr. Ali Gufron Mukti, Sp.OG(K), ketua PB POGI, “Keluarga berencana bukan hanya untuk mengatur jarak kelahiran anak, tetapi juga untuk menjaga kesehatan ibu dan anak.”
Fakta lain yang perlu kita ketahui adalah bahwa keluarga berencana bukan hanya tentang pemakaian alat kontrasepsi. Ada banyak metode keluarga berencana yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasangan. Menurut Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K), M.Med.Ed, “Pemilihan metode keluarga berencana harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan keinginan pasangan. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapatkan metode yang terbaik.”
Selain itu, masih banyak mitos yang berkembang di masyarakat seputar efek samping dari penggunaan metode keluarga berencana. Menurut dr. Boy Abidin, Sp.OG, “Sebagian besar metode keluarga berencana adalah aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. Penting untuk mendapatkan informasi yang akurat dari tenaga kesehatan terkait sebelum memutuskan metode yang akan digunakan.”
Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keluarga berencana, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengadakan berbagai program penyuluhan dan kampanye. Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, “Keluarga berencana adalah hak setiap individu untuk mendapatkan informasi dan layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas.”
Dengan mengenali mitos dan fakta seputar keluarga berencana, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya program ini dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Jadi, jangan ragu untuk mencari informasi yang akurat dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terkait jika memiliki pertanyaan mengenai keluarga berencana. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu meningkatkan pemahaman kita semua tentang keluarga berencana.