Dampak Kemiskinan Terhadap Kesejahteraan Keluarga di Indonesia
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang masih menjadi perhatian utama di Indonesia. Dampak kemiskinan terhadap kesejahteraan keluarga di Indonesia sangatlah besar. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020 tercatat sebanyak 27,55 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini tentu memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan keluarga di Indonesia.
Salah satu dampak utama dari kemiskinan adalah terbatasnya akses keluarga terhadap pendidikan dan kesehatan. Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa, Titi Anggraini, “Kemiskinan dapat menghambat akses keluarga terhadap pendidikan yang layak dan kesehatan yang memadai, sehingga berpotensi menurunkan kualitas hidup keluarga tersebut.”
Selain itu, kemiskinan juga dapat memicu terjadinya konflik dan ketegangan dalam keluarga. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Psikolog Dr. Aulia Nusa, “Kondisi kemiskinan dapat menyebabkan stres dan frustrasi dalam keluarga, yang berpotensi menimbulkan konflik antar anggota keluarga.”
Tak hanya itu, kemiskinan juga dapat mempengaruhi pola asuh orangtua terhadap anak-anak. Menurut Dr. Irma Suryani Chaniago, “Orangtua yang hidup dalam kemiskinan cenderung memiliki keterbatasan dalam memberikan pemenuhan kebutuhan anak-anaknya, seperti pendidikan dan gizi yang cukup.”
Untuk mengatasi dampak kemiskinan terhadap kesejahteraan keluarga di Indonesia, diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat. Menurut Menteri Sosial Indonesia, Tri Rismaharini, “Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui program-program perlindungan sosial dan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin.”
Dengan adanya perhatian dan upaya bersama, diharapkan dampak kemiskinan terhadap kesejahteraan keluarga di Indonesia dapat diminimalkan, sehingga setiap keluarga dapat hidup dengan lebih sejahtera dan berkelanjutan.